Senin, 21 Desember 2009

GANGGUAN FERTILITAS - PRIA

image

Awal kehidupan terjadi tatkala sel telur dibuahi oleh sel sperma.

Sekurangnya sekitar 20 juta sperma per mililiter saat terjadi ejakulasi dengan mobilitas serta kekuatan yang memadai untuk berenang menuju tuba falopii dimana peristiwa konsepsi akan terjadi.

Kemungkinan terjadinya kehamilan pada pasangan usia reproduktif yang melakukan sanggama sekitar masa ovulasi adalah 20% setiap bulannya.

Pasangan baru akan diangap memiliki masalah fertilitas manakala sudah melakukan usaha memperoleh kehamilan dengan ber sanggama secara teratur selama satu tahun dan tak membuahkan hasil.

Sekitar 20% pasangan usia reproduktif mengalami masalah gangguan fertilitas dan pada banyak kasus mereka akanterbantu dengan tehnologi reproduksi berbantu – assisted reproductive tecchnologies.

Sekitar 40% masalah gangguan fertilitas berada pada pasangan pria.

Gangguan kesuburan pada pria antara lain kualitas sperma yang buruk atau terjadi blokade dalam sistem reproduksi.

OBSTRUKSI

image

Sperma dibuat dalam testis.

Saat ejakulasi, sperma keluar karena adanya kontraksi otot yang berada sepanjang epidedimis dan bercampur dengan cairan vesica seminalis.

Kelenjar prostate juga menghasilkan cairan yang bercampur dengan semen.

Semen akan terdorong sepanjang vas deferen kedalam urethra dan keluar melalui penis. Blokade atau tidak adanya vas deferen akan menyebabkan ganguan fertilitas dan keadaan tersebut dapat disebabkan oleh tindakan vasektomi atau cedera.

Masalah sperma

Masalah jumlah dan kualitas sperma diduga disebabkan oleh faktor genetik. Penelitian memperlihatkan bahwa hilangnya satu bagian kecil pada kromosome pria akan menyebabkan terjadinya gangguan kualitas sperma.

Berbagai masalah pada sperma :

  • Tidak terdapat sperma ( azoospermia ) – cairan semen tidak mengandung sperma ; keadaan ini dapat disebabkan oleh sumbatan atau kegagalan testis.
  • Jumlah sperma sedikit ( oligospermia ) – cairan ejakulasi tidak mengandung jumlah sperma yang cukup agar dapat terjadi konsepsi
  • Bentuk sperma abnormal – bentuk abnormal sperma akan menyebabkan hilang atau terganggunya kemampuan untuk menembus sel telur
  • Gangguan motilitas – sperma sehat memiliki ekor yang memberikan kemampuan sperma untuk berenang di dalam saluran reproduksi wanita. Gangguan motilitas sperma akan mengganggu kesuburan.

Gangguan fungsi

  • Impotensia – ketidak mampuan penis untuk ereksi secara memadai agar dapat melakukan penetrasi saat sanggama .
  • Masalah pada testis – dapat disebabkan oleh cedera , infeksi atau kemoterapi
  • Prostatektomi – efek samping akibat prostatektomi adalah infertiliti , impotensia dan inkontinensia
  • Gangguan tertentu – sklerosis multiple , diabetes yang menyebabkan gangguan ereksi dan ejakulasi
  • Antibodi – sistem kekebalan pada pria dapat menyebabkan terganggunya aktivitas sperma antara lain hilangnya kemampuan untuk menembus sel telur.

Masalah Hormonal

Kadar hormon seks diregulasi oleh sejumlah kelenjar dan hormon yang dihasilkan. Hipofisis di otak mempengaruhi hormon seksual yang di produksi testis atas pengaruh hipotalamus. Penyebab infertiliti pada pria yang relatif jarang adalah kegagalan pembentukan hormon gonadotropin.

Pada sekitar 10% pasangan infertil yang diperiksa tidak ditemukan penyebab yang jelas. Keadaan ini disebut sebagai gangguan kesuburan : unexplained” atau “ idiopatik “.

Metode Diagnostik

Investigasi pada kasus yang diduga gangguan kesuburan terdiri dari sejumlah pemeriksaan pada pria dan pasangannya.

Pemeriksaan gangguan kesuburan pada pria :

  • Analisa sperma - sediaan sperma diperiksa di laboratorium dan dicari adanya kelainan sperma dan antibodi
  • Pemeriksaan darah – menentukan kadar hormon
  • Biopsi testis
  • Pemeriksaan ultrasonografi – untuk memeriksa organ reproduksi antara lain kelenjar prostat

Pilihan terapi

Tidak ada terapi untuk memperbaiki kualitas sperma akan tetapi terdapat sejumlah cara untuk meningkatkan kemungkinan terjadinya kehamilan dengan kualitas sperma yang sudah ada. Terapi yang diberikan tergantung penyebabnya, antara lain :

  • Terapi hormon – bila kuantitas sperma rendah disebabkan oleh rendahnya hormon gonadotropin
  • Inseminasi artifisial – semen dikumpulkan dan di pekatkan dan kemudian dimasukkan kedalam uterus
  • Fertilisasi in-vitro – konsepsi dilakukan di laboratorium dan sel telur hasil konsepsi tersebut di masukkan kembali ke dalam uterus

Kesimpulan

  • Sekitar 40% masalah gangguan kesuburan terletak pada pria
  • Masalah gangguan kesuburan pada pria antara lain buruknya kualitas sperma, jumlah sperma yang rendah dan blokade dalam sistem reproduksi pria
  • Pilihan terapi untuk kualitas sperma yang buruk antara lain dengan inseminasi artifial menggunakan semen yang sudah di pekatkan

3 komentar:

Anonim mengatakan...

Fuck off, third world monley

Anonim mengatakan...

Fuck off, third world monkey

Anonim mengatakan...

Male obgyns are creeps

Posting Komentar

 

Daftar Blog Saya

Site Info

Pengikut

SITUS REPRODUKSI 4 U Copyright © 2009 Blogger Template Designed by Bie Blogger Template